UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii Nees ex.Bl.) DIBANDINGKAN DENGAN GLIBENKLAMID PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster DENGAN METODE TOLERANSI GLUKOSA

Rina Sari Hananti, Saeful - Hidayat, Lisma - Yanti

Abstract


Abstrak

Diabetes melitus adalah suatu gangguan kronik metabolisme hidrat arang (glukosa) di dalam tubuh. Telah dilakukan uji aktivitas antidiabetes ekstrak etanol kulit kayu manis secara oral pada mencit putih jantan galur Swiss Webster dengan menggunakan metode toleransi glukosa. Hewan uji dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok kontrol normal, kelompok kontrol negatif yang diberikan glukosa 2 g/Kg BB, kelompok kontrol positif yang diberikan glibenklamid dengan dosis 0,65 mg/Kg BB, kelompok dosis 1, dosis 2, dan dosis 3 yang diberikan ekstrak etanol kulit kayu manis dengan dosis masing-masing sebesar 50 mg/Kg BB, 100 mg/Kg BB, dan 200 mg/Kg BB. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya penurunan kadar glukosa darah. Penurunan kadar glukosa darah relatif yang paling baik ditunjukkan oleh kelompok dosis 2 dengan dosis 100 mg/Kg BB dengan persentase sebesar 21,32%. Dari hasil data ANOVA dan uji LSD pada menit ke-30, 60, 90, dan 120, kelompok dosis 2 memberikan hasil antidiabetes yang paling baik dibandingkan dengan kelompok dosis 1 dan dosis 3.

 

Kata Kunci : : Kulit kayu manis (Cinnamomum burmanii Ness ex.BI.), Antidiabetes, Ekstrak etanol,

Metode toleransi glukosa.

 

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic disorder of carbohydrate metabolism (glucose) in the body. Antidiabetic activity of ethanolic extract of cinnamon bark (Cinnamomum burmanii Ness ex.BI.) in Swiss Webster mice has been investigated using glucose tolerance method. Mice were divided into six groups: normal control group, negative control group was given glucose 2 g/kg BW, positive control group were given glibenclamide at a dose of 0.65 mg/kg BW, treatment group of dose 1, dose 2 and dose 3 were given ethanolic extract of cinnamon bark with each dose of 50 mg/kg BW, 100 mg/kg BW, and 200 mg/kg BW. The results showed that ethanolic extract of cinnamon bark can reduce blood glucose levels and the best antidiabetic activity to reduce blood glucose levels is showed by ethanolic extract at dose 100 mg/kg BW (group 2) with percentage 21.32%. According to the results of ANOVA and LSD test, the best antidiabetic activity was showed by dose group 2 at minute 30, 60, 90, and 120 than group dose 1 and 3.

 

Keywords: Cinnamon bark (Cinnamomum burmanii Ness ex.BI.), Antidiabetic, Ethanolic extract,

Glucose tolerance method.


Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Departemen Kesehatan RI, 1989, Materia Medika Indonesia, Jilid V, Jakarta, hlm 536-540.

Dirjen POM, Depkes RI, 2000, Parameter Standar umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Jakarta, hlm 9-17.

Katzung, B.G., 2002, Hormon Pankreas dan Obat Antdiabetes, Farmakologi Dasar dan Klinik, M.S. Notle, dan J.H Karam (Eds) terjemahan D. Sjabana, vol. 2, ed 8, Jakarta, penerbit Salmba Medika, hlm 693- 705.

Kim SH, Hyun SH, Choung SY, Antidiabetic effect of cinnamon extract on blood glucose in db/db mice, J. Ethnopharmacol 2006; 104;119-123.

Tan Hoan Tjay, Kirana, Rahardja, 2002, Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo.




DOI: http://dx.doi.org/10.58327/jstfi.v1i1.10

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
 
 
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats View MyStat